Salah satu indikasi yang jelas saat kucing Kamu terinfeksi cacing adalah hilangnya energi secara tiba-tiba dari kucing Kamu yang lincah. Jika kucingmu yang biasanya suka aktif bermanja dipangkuanmu tiba-tiba mulai menyendiri, pasti ada masalah besar. 

Ada banyak jenis cacing pada kucing yang dapat menyebabkan kerusakan parah pada kucing, seperti cacing tambang, cacing pita, cacing gelang, cacing jantung, dll. Cacing gelang dan cacing pita memiliki efek yang sama, mereka pada dasarnya mencegah pertumbuhan normal, dan membuat masalah pencernaan pada anak kucing. Pembentukan gas yang berlebihan karena cacing gelang menyebabkan perut buncit yang merupakan sumber ketidaknyamanan bagi kucing. Cacing tambang sering mengancam jiwa kucing Kamu karena mereka diketahui sebagai pemakan darah. Penghisapan darah yang terus-menerus dari cacing tambang akan menyebabkan anemia. Gejala cacing jantung seringkali sulit terlihat secara fisik, tetapi biasanya menyebabkan muntah dan penurunan berat badan. Infeksi cacing biasanya dipicu oleh gigitan nyamuk, oleh karena itu, jauhkan anak kucing kesayangan Kamu dari nyamuk.

Antara lain, jika kucing peliharaan Kamu mengalami penurunan berat badan, diare, atau kehilangan nafsu makan, maka harus dicurigai bahwa perubahan ini adalah hasil manifestasi infeksi cacing. Jika kucing kesayangan Kamu hampir dewasa, maka kemungkinan risikonya jauh lebih rendah. Di sisi lain, jika anak kucing Kamu masih sangat kecil, konsekuensi dari serangan cacing menjadi seratus kali lebih buruk. Ini bisa terjadi karena anak kucing belum memiliki sistem kekebalan yang kuat. Karena tidak selalu terlihat gejala yang jelas, Kamu harus membawa hewan peliharaan Kamu ke dokter hewan untuk pemeriksaan rutin. Dokter hewan akan memeriksa gejalanya dan melakukan tes yang sesuai untuk mengenali jenis cacing yang menyebabkan infeksi. Di mana, tindakan perawatan yang tepat bisa segera dilakukan agar kucing kesayangan Kamu dapat kembali bermain dengan riang.


JENIS CACING APA SAJA YANG BIASANYA DITEMUKAN PADA KUCING?

 1. Cacing Gelang


Cacing gelang terlihat seperti potongan mie dan ditularkan dari hewan lain yang terinfeksi. Kucing yang mungkin meninggalkan fesesnya yang mengandung cacing gelang, lantas bercampur dengan tanah dan dapat masuk ke perut kucing Kamu, jika Kamu tidak membersihkan kucing dengan benar setelah mereka pulang dari berjalan-jalan di luar. Gejala cacingan pada kucing antara lain adalah diare, kehilangan nafsu makan, kelelahan, kondisi bulu yang buruk, dan muntah berlebihan. Hampir semua kasus telah melaporkan tanda-tanda perut buncit karena pembentukan gas yang berlebihan dari cacing gelang.


 2. Cacing Pita


Tidak mudah untuk menentukan tanda-tanda cacingan pada kucing, seperti cacing pita pada kucing dewasa Kamu. Inilah sebabnya mengapa penting melakukan pemeriksaan bulanan untuk memastikan kesehatan kucing kesayangan Kamu. Dalam kasus anak kucing, cacing pita dapat menyebabkan muntah, penurunan berat badan yang drastis, dan ketidaknyamanan di sekitar anus. Cacing pita terlihat seperti butiran kecil dan hampir selalu ditemukan di feses hewan yang terinfeksi sehingga dapat menginfeksi hewan lain. Disarankan untuk menjauhkan kucing kesayangan Kamu dari feses hewan lain. Seperti cacing pada kucing lainnya, cacing pita tidak menunjukkan efek apa pun pada anak kucing sampai mencapai usus. Akumulasi besar cacing pita di usus dapat menyebabkan penyumbatan yang menimbulkan kekacauan sistem pencernaan dan menyebabkan ketidaknyamanan yang luar biasa. Gejala cacingan pada kucing antara lain adalah kejang, diare ringan hingga berat, dan pelepasan bulu yang berlebihan.


 3. Cacing Jantung


Dari namanya sendiri Kamu dapat tahu organ mana yang terinfeksi cacing ini. Cacing jantung membentuk kerusakan parah pada jantung, pembuluh darah, dan jantung. Selain itu, tidak ada gejala khusus dari kucing yang terinfeksi cacing jantung, bahkan dapat menyebabkan kematian mendadak. Beberapa kasus yang dilaporkan adanya gejala detak jantung cepat, muntah, sesak napas, dll, sebagai tanda cacingan pada kucing. Karena tidak ada obat untuk cacing jantung, satu-satunya solusi adalah pencegahan dari gigitan nyamuk yang merupakan penyebab utama dari infeksi cacing jantung pada kucing.


 3. Cacing Paru-paru



Cacing paru-paru sangat jarang ditemui, sehingga kemungkinan kecil bagi kucing kesayangan Kamu terinfeksi oleh cacing ini. Namun, dampak infeksi cacing paru sangat serius dan harus segera ditangani. Jika anak kucing Kamu mengonsumsi air yang terkontaminasi oleh cacing paru, cacing kucing ini akan menemukan jalan ke paru-paru dan berkembang biak di sana. Gejalanya biasanya termasuk muntah, batuk berlebihan, dan diare di mana cacing juga dikeluarkan. Tanda-tanda ini jangan disalah artikan sebagai masalah kesehatan lain seperti bronkitis atau pneumonia. Sebaliknya, setiap masalah fisik sekecil dan seremeh apapun harus dikonsultasikan dengan dokter hewan.


 4. Cacing Tambang


Berbeda dengan jenis cacing pada kucing lainnya, cacing tambang tidak memiliki manifestasi fisik pada kucing dewasa. Tapi, bagi kucing yang lebih muda dapat menyebabkan kehilangan darah yang bisa menyebabkan anemia, dan diare hebat. Mekanisme cacing tambang adalah dengan mengaitkan dirinya ke dalam lapisan usus yang mengakibatkan pendarahan internal berlebihan yang berbahaya. Cacing tambang biasanya tertular dari hewan lain yang terinfeksi yang membuang fesesnya ke tanah. Kucing peliharaan Kamu dapat menelan larva dari tanah tersebut, atau bahkan terinfeksi dari larva yang menempel di kaki saat berjalan di tanah yang dipenuhi larva cacing tambang. Manusia juga dapat terinfeksi cacing pada kucing ini yang dapat menyebabkan rasa gatal yang berlebihan dan merusak kulit.